Selesai pengurukan, disunnahkan melakukan
hal-hal sebagai berikut :
1.
Meletakkan di atasnya : pelepah kurma yang masih segar, atau bunga/kembang yang
masih basah, atau dedaunan dan tetumbuhan segar lainnya di atasnya.[1]
2.
Menyirami dengan air dingin, dan boleh juga dengan air kembang.[2] Hikmah dari
penyiraman ini antara lain agar tanahnya menjadi padat dan subur sehingga
tetumbuhan akan mudah tumbuh.
3.
Memberi tanda misalnya berupa batu nisan, maesan, patok, atau sejenisnya).[3]
4.
Bila jenazahnya sudah baligh, sunnah dibacakan talqin.[4] Dalam hal ini petugas
duduk di sebelah barat arah kepala jenazah dan menghadap ke jenazah, lalu
membacakan talqin. Sedangkan para pelayat yang hadir disunnahkan dalam keadaan
berdiri. Adapun teks talqin tersebut di bawah.
5. Selesai pembacaan talqin, para pelayat,
terutama dari pihak keluarga, sebaiknya tidak langsung pulang, akan tetapi diam
sebentar sekedar berdoa memohonkan ampunan dan tatsbit (keteguhan hati
dalam menghadapi malaikat Munkar dan Makir) bagi jenazah,[5] disamping membacakan
ayat-ayat Al-Qur’an, surat Yasin, bacaan Tahlil dan kalimat thoyyibah lainnya.[6]
[2] ) Nihayatuz Zain, hal. 145; Al-Bajuri, I/257.
[3] ) Syaikh Al-Bakri, , I’anatut-Tholibin I/140
[5] ) Dari Usman bin Affan,
katanya : Adalah Rosululloh ketika selesai penguburan jenazah, beliau berdiri
di depan (menghadap) makam, dan bersabda :
اِسْتَغْفِرُوْا
اللَّهَ لِأَخِيْكُمْ وَ سَلُوْا لَهُ
التَّـثْبِيْتَ فَإِنَّـهُ الْآنَ يُسْأَلُ
. (رواه
أبو دَاود)
“Mohonkanlah pengampunan kepada Alloh untuk
saudara kalian ini dan mohonkanlah untuknya keteguhan, karena ia sekarang
ditanya” (HR Abu Dawud, Al-Hakim dan Al-Bazzar).
assalamualaikum wr wb. mohon izin copas, semoga berkah untuk amalkan.
ReplyDelete