Setiap Manusia Pasti Akan Mati :
Kematian merupakan keniscayaan bagi manusia dan
seluruh makhluk yang bernyawa lainnya seperti hewan, malaikat, tumbuh-tumbuhan
dan jin. Hanya Alloh SWT saja yang hidup kekal dan tanpa mengenal kematian.
Sebagaimana firman Alloh :
كُلُّ نَفْسٍ
ذَائِقَةُ الْمَوْتِ *
“Tiap-tiap
yang berjiwa akan merasakan kematian.”
كُلُّ مَنْ
عَلَيْهَا فَانٍ * وَ يَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُوا الْجَلَالِ وَ الْإِكْرَامِ *
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa.
Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan” (QS
Ar-Rahman : 26-27)
Kehidupan mereka di alam ini
sudah ditentukan ajal atau batas waktunya. Jika sudah habis batas waktunya,
secara otomatis mereka akan mengalami kematian. Sedikitpun mereka tidak akan
mampu menunda atau memajukan datangnya “kematian” tersebut.[1]
Pengertian Hidup dan Mati
Dari uraian dan penjelasan
ayat-ayat al-Qur’an di atas, dapatlah dipahami bahwa yang mengalami “kematian”
adalah semua makhluk yang bernyawa, sedangkan makhluk yang tidak bernyawa tidak
mengalami “kematian”. Dengan kata lain, yang merasakan kehidupan adalah semua
makhluk yang bernyawa, sedangkan yang tidak bernyawa, tidak akan merasakan
kehidupan.
Dengan begitu, yang menjadi
ukuran seseorang itu disebut hidup atau mati adalah nyawanya, bukan badan fisiknya.
Selama nyawa masih menyatu dengan badan, ia disebut “hidup”, dan sebaliknya
jika nyawa sudah berpisah atau keluar dari badan, ia disebut “mati”.
Jadi, “kematian” bukanlah
berarti hancur atau lenyapnya ruh dan badan seseorang, melainkan adalah proses
berpisah atau keluarnya nyawa dari badan seseorang.
Kematian Bukan Akhir Dari Proses Kehidupan Manusia
Setelah manusia mati, ia akan berpindah dari kehidupan dunia yang fana’ ini menuju
kehidupan akhirat yang lebih langgeng, setelah sebelumnya ia transit dulu hidup
di alam barzakh (alam kubur) untuk menunggu proses penghitungan dan penimbangan
amal, sebagai syarat untuk melanjutkan kehidupan yang lebih langgeng di surga
ataukah di neraka.
Dengan demikian,
kematian yang ditandai oleh berpisahnya ruh dari badan ini bukanlah akhir dari
proses kehidupan manusia, akan tetapi merupakan pintu gerbang dalam rangka memasuki
kehidupan baru di alam barzakh dan akhirat. Baik-buruknya kehidupan baru ini
sangat ditentukan oleh sedikit-banyaknya amal sholeh seseorang selama hidupnya
di dunia. Alam dunia merupakan tempat menanam, dan alam akhirat merupakan
tempat mengetam / memanen.
Alloh SWT berfirman:
فَمَنْ
يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ * وَ مَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ
شَرًّا يَرَهُ *
Artinya: “Barangsiapa yang
mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan
melihat (balasan)nya pula.” (QS Az-Zalzalah : 7-8)
---------------------------------
Sumber : Buku “Tatacara
NU Merawat Jenazah”, oleh Tim Penyusun PCNU Kota Surabaya, diterbitkan
oleh PC.LTNNU Kota Surabaya, cet.1 - 2011.
[1] ). Baca QS Al-A'rof : 34
No comments:
Post a Comment