AMAL PERBUATAN PENYEBAB SIKSA KUBUR :
Secara umum, siksaan di alam kubur dan
akhirat lebih disebabkan oleh ketidaktaatan manusia kepada perintah Allah dan
tidak mau menjauhi larangan-Nya. Dengan kata lain, siksaan di kubur dan di
neraka merupakan wujud kemurkaan Allah kepada manusia. Siapa saja yang membuat
Allah murka di dunia dan tidak bertaubat sebelum matinya, ia patut disiksa.
Berat dan ringannya siksa tergantung kepada seberapa besar kemurkaan Allah
kepadanya.
Penyebab, bentuk dan macam siksa kubur
telah dijelaskan dalam beberapa hadis Nabi. Diantaranya :
1). Nabi saw pernah mendengar tangisan
dua penghuni kubur yang disiksa karena yang satu suka mengadu domba (menurut
hidisnya Syu'bah : "suka memakan daging teman-nya" atau ghibah alias
'ngerasani") dan yang lain tidak bersuci setelah kencing.
2). Ibnu Mas'ud meriwayatkan tentang
orang yang dipukul dengan cambuk hingga kuburnya dipenuhi kobaran api, karena
ia shalat tanpa wudhu dan melihat orang yg dizhalimi tetapi tak mau
menolongnya.
3). Abu Hurairah meriwayatkan hadis
tentang bentuk siksa kubur: Ada yang kepalanya dipukuli batu karena ia berat
menjalankan shalat. Ada yang memakan daging busuk karena ia pernah berzina. Ada
yang bibirnya dipotong dengan gunting karena ia suka memfitnah.
4). Abu Sa'id meriwayatkan hadis Nabi :
diantara siksa kubur itu adalah, ada yang perutnya menggelembung sebesar rumah,
karena (di dunia) ia pemakan harta riba. Ada yang menyuapi mulutnya dengan api,
lalu keluar lagi lewat duburnya, karena ia suka memakan harta anak yatim. Ada
wanita yang menggelantung pada payudaranya, karena ia berprofesi sebagai PSK
(pekerja seks komersial). Ada yang memotong daging lambungnya, lalu dimakannya
sendiri, karena ia suka ghibah (menggunjing). Ada yang memiliki kuku tembaga,
lalu ia mencakari wajah dan dadanya sendiri, disebabkan ia suka merusak dan
menodai kehormatan orang lain.
Dan
masih banyak hadis-hadis serupa yang menjelaskan amal perbuatan sebagai
penyebab siksa kubur. Diantara penyebabnya secara ringkas sebagai berikut :
1) adu
domba, fitnah, dan ghibah,
2) bersaksi
palsu,
3) menuduh
zina wanita yang suci,
3) membuat
dan mengajak berbuat bid'ah,
4) bicara
semaunya tanpa aturan,
5) memakan
riba (baik yang mengambilnya, pemberinya, penulisnya, maupun para
saksinya),
6) makan
harta anak yatim,
7) makan
harta suap / korupsi,
8) makan
harta saudara secara tidak benar,
9) meminum
minuman keras yang memabukkan,
10) pezina,
homoseks,
11) mencuri
dan dusta,
12) menumpuk
barang (monopoli),
13) menggugurkan
/ tidak melaksanakan hal-hal yang wajib,
14) menyakiti
sesama muslim,
15) mencari-cari
aib muslim,
16) memberi
fatwa yang bertentangan dengan syariat,
17) mendorong
dan membantu perbuatan dosa dan permusuhan,
18) membunuh
sesama tanpa hak,
19) menangisi
sambil meratapi mayat,
20) mengingkari
Asma' dan Sifat Allah,
21) berbuat
zalim, sombong, ujub dan pamer,
22) mendatangi
dan mempercayai dukun, peramal & ahli nujum,
23) bersumpah
palsu atas nama Allah dan berbohong,
24) bangga
dengan kedurhakaannya,
25) berkata
kotor, jorok, mengumpat, dan menghina,
26)
menangguhkan / mengakhirkan shalatnya,
27) tidak
mengeluarkan zakat,
28) tidak
haji padahal mampu,
29) tidak
mememuhi hak kendatipun mampu melaksanakannya,
30) memutus
tali persaudaraan (shilatur rahim),
31) tidak
mengasihi / menyantuni anak yatim, orang
miskin, janda, dan hewan piaraan, dan masih banyak penyebab yang lain.
AMAL
PERBUATAN PENYELAMAT DARI SIKSA KUBUR.
Secara
umum, amal perbuatan yang dapat menyelamatkan diri dari siksa kubur dan neraka
adalah menghindarkan diri dari amal-amal yang mendatangkan siksa seperti
diatas. Barangkali cara yang cukup efektif adalah melakukan muhasabah
(introspeksi) setiap malam menjelang tidur, yakni dengan cara merenungkan dan
mengkalkulasi untung-ruginya amal yang telah dilakukan di hari itu, diteruskan
dengan taubat jika melakukan dosa dan keinginan untuk meningkatkan kualitas
amal shalih di hari esok. Lebih baik lagi jika diiringi dengan berdzikir,
bershalawat dan sejenisnya. Hal ini dimaksudkan, jika malam itu mati, maka
matinya adalah khusnul khatimah, dalam keadaan bertaubat dan suci-bersih dari
dosa.
Amal
perbuatan yang secara rinci dapat menyelamatkan seseorang dari siksa kubur
telah dijelaskan dalam beberapa hadis Nabi. Antara lain :
1). Fudhalah bin Ubaid meriwayatkan
hadis dari Nabi, "Setiap orang yang wafat ditutup berdasarkan
amalnya, kecuali orang yang mati syahid fi sabilillah. Sesungguhnya amalnya
ditumbuhkan sampai hari kiamat dan dia selamat dari siksa kubur". (H.R
Tirmidzi)
2). Dari Ibnu Abbas, bahwa seorang
sahabat mendirikan kemah di suatu tanah. Dia tidak menyangka, bahwa tanah itu
ternyata ada kuburannya. Dia mendengar penghuninya membaca surat Al-Mulk sampai
selesai. Kejadian ini dilaporkan kepada Nabi saw. Beliau menjawab, "Surat
Al Mulk adalah pencegah dan penyelamat yang menyelamatkan pembacanya dari siksa
kubur". (H.R Tirmidzi).
3). Dari Abu Hurairah, "Barangsiapa
mati karena sakit perut (lambung), ia mati syahid. Ia dilindungi dari siksa
kubur, diberi makan dan rizki dari surga". (H.R Ibnu Majah).
4). Tirmidzi meriwayatkan hadis dari
Abdullah bin Amr, dari Nabi: "Tiada seorang muslim pun yang wafat di
hari jum'at atau malam jum'at, melainkan Allah melindunginya dari fitnah
(siksa) kubur". (H.R Tirmidzi. Katanya: "Hadis ini hasan gharib,
sanadnya tidak muttashil")
_________________________________
*) Sumber : Disarikan dari :
1). Buku "DZIKRUL MAUT, mengintai
perjalanan ruh orang mati", tulisan Achmad Suchaimi, dengan Kata
Pengantar (Taqdim) oleh KH A. Mustofa Bisri, penerbit RoudhoH - Surabaya, cet.
1 - Mei 2004.
2). Kitab “AR-RUH”, tulisan Ibnu Qoyyim
Al-Jauzi
terimakasih infonya sangat membantu, silahkan kunjungi web kami http://bit.ly/2NJYjZb
ReplyDelete