Didalam kitab Shahih Bukhari diriwayatkan suatu hadis dari Samurah bin
Jandab. Bahwa setiap kali selesai sholat
berjamaah, Rasulullah SAW menghadap ke para sahabat, seraya bertanya: “Siapakah
di antara kamu yang bermimpi tadi malam?”. Jika ada yang bermimpi, dia akan
menceritakan mimpinya itu kepada beliau. Lantas beliau
berkomentar: “Maasyaa Allooh”. Dan jika tidak ada yang mimpi, maka beliau sendiri yang menceritakan mimpinya. Berikut ini cerita mimpi beliau :
Aku tadi malam bermimpi. Telah datang kepadaku
dua orang lelaki. Mereka mengajakku pergi bersama mereka. Maka kami pun pergi
bersama-sama ke suatu tempat. Di tengah perjalanan, kami menjumpai seorang
lelaki yang terlentang dan di sebelahnya ada lelaki berdiri memegang parang
atau sabit. Dia tebaskan sabitnya ke mulut lelaki yang terlentang tadi, lalu
dia tekan dan dia tarik ke belakang sekuat tenaganya sehingga koyak mulut, pipi
sampai ke tengkuknya, sampai koyak hidung dan matanya. Kemudian dia balikkan lelaki
itu untuk mencari pipi yang sebelahnya lagi, lantas dia masukkan lagi sabitnya
ke mulutnya, dia tarik ke belakang sekuat tenaganya sehingga koyak lagi mulut,
pipi sampai tengkuknya, bahkan koyak juga hidung, mata dan telinganya. Jelas sekali
bahwa lelaki tersebut nampak kesakitan dan mencucurkan darah yang banyak.
Selesai itu, dia lalu menebaskan lagi sabitnya ke mulut lelaki tersebut, dan begitu seterusnya
diulang-ulang tiada henti. Nampaknya seseorang yang mengoyaknya itu begitu
marah dan sedikit pun tidak merasa kasihan.
Melihat yang demikian itu, aku pun menarik
nafas panjang, seraya berkata: Subhanallah, siapakah orang ini?” Tetapi
kedua orang lelaki itu menyuruh aku meneruskan perjalanan. Maka kami pun
berjalan, hingga kami menjumpai seorang lelaki yang sedang berbaring, dan seorang
lagi berdiri di sampingnya sambil memegang batu besar. Maka dihantamkan batu
itu ke kepala orang itu hingga pecah berkeping-keping. Lantas batu besar itu
diambil lagi, dan belum sempat kepala yang hancur itu bersatu kembali seluruhnya,
tiba-tiba batu besar itu dihantamkan lagi hingga seluruh daging kepalanya
hancur bercerai-berai. Begitulah seterusnya.
Melihat yang demikian itu, aku tanyakan
kepada mereka berdua, siapa lelaki yang dipecahkan kepalanya???. Tetapi mereka
hanya menjawab: “Mari ikut kami melihat yang di sana…”. Maka kami pun berjalan,
dan tidak jauh melangkah dari tempat itu, aku jumpai kuali atau belanga besar
yang ada di atas kobaran api. Karena
saking besarnya kuali, sehingga kami tidak bias melihat apa isi didalamnya. Dari dalam kuali terdengar suara ramai orang
berteriak-teriak. Kami melihat ke dalam, rupanya di situ banyak lelaki dan
perempuan bertelanjang bulat. Sewaktu api menyala membakar mereka dari bawah,
mereka pun lari sambil menjerit-jerit dan naik ke atas mau keluar, namun tidak
mampu.
Aku tanyakan hal itu kepada kedua lelaki yang
membawaku tersebut, “siapa mereka itu?”. Keduanya belum menjawab pertanyaanku,
terus dia bilang, “Mari kita ke sana lagi”. Tidak berapa jauh berjalan, kami
pun sampai di suatu sungai yang airnya merah seperti darah. Tiba-tiba kami melihat
di sungai itu ada seorang lelaki yang tengah sibuk mengumpulkan batu, sambil memanggil
seseorang yang sedang berenang. Setelah orang yang berenang itu datang
mendekatinya, dia memasukan batu itu ke mulutnya secara paksa dan menyuruhnya pergi
lagi berenang. Sesudah itu, dia panggil lagi dan dia masukkan lagi batu ke
dalam mulutnya. Begitu seterusnya.
Aku bertanya, siapa lelaki yang berenang di
sungai darah itu dan siapa pula lelaki yang mengumpulkan batu itu, namun kedua
orang yang membawaku tersebut hanya menjawab: “Mari ikut kami lagi”. Kami
berjalan lagi dan berjumpa dengan seorang lelaki berwajah jelek dan seram.
Tidak berapa jauh dari tempatnya berdiri, ada api yang sedang menyala.
Aku pun bertanya lagi, siapa lelaki berwajah
seram itu, tetapi kedua orang lelaki itu menyuruh aku meneruskan perjalanan. Maka
kami pun berjalanlah, hingga kami menemui sebuah taman yang hijau, didalamnya ada
seorang lelaki berbadan besar tinggi
yang dikelilingi oleh anak-anak kecil yang berpakaian indah.
Aku tanyakan lagi hal itu, siapa lelaki
tinggi dan siapa anak-anak kecil berpakaian indah tersebut?. Tetapi seperti
biasa mereka hanya menjawab: “Mari kita ke sana lagi.”. Kami terus saja
berjalan, sehingga akhirnya kami sampai di sebuah taman yang cukup luas dan
indah. Kami berjalan di taman itu dan sampailah di sebuah kota yang sangat
bersih dan indah. Di kota itu banyak bangunan tinggi dan jalan-jalannya
tersusun dan menarik. Dan yang paling mengagumkan lagi semua bangunan dan
jalan-jalannya dihiasi dengan emas dan perak.
Kami meminta izin masuk ke kota itu dan
penjaganya pun mempersilahkan kami masuk. Tetapi ada juga yang membuat kami
heran, di kota itu banyak kami lihat manusia yang separuh badannya bersih dan
separuh lagi kotor. Lelaki yang membawaku itu berkata kepada mereka “Pergi
kalian mandi di sungai sana.” mereka pun pergi mandi di sungai yang airnya
cukup jernih itu. Selesai mandi mereka datang lagi mendekati kami, tiba-tiba
kami lihat badan mereka yang jelek dan kotor itu sudah bersih.
Kemudian orang yang membawaku itu berkata
kepadaku: “Ini adalah syurga adan dan inilah tempat umatmu.” aku pandang ke
atas, rupanya di atas ada sebuah taman lagi yang lebih indah. Mereka berkata
lagi: “Bergembiralah engkau, itulah tempatmu.”
Aku jawab: “Barakallahu fiikum, Bolehkah aku masuk ke dalam?” mereka menjawab: “Sekarang engkau belum boleh masuk, tetapi engkau akan memasukinya kelak.”
Aku jawab: “Barakallahu fiikum, Bolehkah aku masuk ke dalam?” mereka menjawab: “Sekarang engkau belum boleh masuk, tetapi engkau akan memasukinya kelak.”
Aku katakan kepada mereka: “Sebenarnya dari
tadi aku sudah banyak menyaksikan keadaan yang cukup aneh, Siapakah mereka itu
semua?” mereka berkata: “Betul, dari tadi engkau sudah menanyakan itu semua
tetapi kami belum menjawabnya. Sekarang biarlah kami ceritakan semuanya
kepadamu. Lelaki yang pertama kali kita jumpai, yaitu yang kepalanya dipecah dengan
batu itu adalah manusia yang menolak al-Quran dan tidur sebelum mengerjakan
sholat fardu (tidak sholat sehingga habis waktunya).”
Orang kedua yang kita jumpai, yaitu lelaki
yang dikoyak mulutnya dan pipinya (kiri kanan) dengan sabit, ialah manusia yang
banyak berbohong ketika di dunia.”
Dalam mimpi Rasulullah itu beliau lihat bukan
hanya mulut lelaki itu yang koyak tetapi ikut juga pipinya, hidungnya, matanya,
telinganya, lidahnya, lehernya dan tengkuknya. Menurut Ibnu Hubairah, ini
berlaku karena orang yang berbohong itu, ketika dia bercakap atau bercerita,
akan ikut bergerak semua yang disebutkan itu, maka wajar kalau semuanya turut
disiksa.
Kata orang yang membawa Rasulullah S.A.W itu
lagi: “Orang ketiga yang kita jumpai, yaitu lelaki dan wanita bercampur dalam
keadaan telanjang di dalam kuali kemudian dinyalakan api di bawah mereka adalah
manusia-manusia yang suka berzina dikala hidupnya.”
Kata orang yang membawa Rasulullah S.A.W itu
lagi: “Orang keempat yang kita jumpai, yaitu orang yang berenang di sungai
darah kemudian mulutnya dipaksa diisi dengan batu oleh orang yang berdiri di
tepi sungai ialah manusia yang disaat hidup di dunia suka memakan riba.”
Katanya lagi: "Adapun orang menyeramkan
yang kita jumpai itu, yang dia sedang sibuk membuat api unggun, ialah malaikat
penjaga neraka jahanam. Sedangkan lelaki tinggi yang di taman itu ialah Nabi
Ibrahim. Sedangkan anak-anak yang ramai di sekelilingnya itu adalah anak-anak
orang muslim yang meninggal pada waktu kecil (belum akil balik).” ketika Rasulullah
menceritakan ini, ada orang yang bertanya kepada beliau: “Bagaimana dengan
anak-anak orang kafir ya Rasulullah?” maka beliau menjawab: “Anak-anak orang
kafir pun termasuk juga dalam kumpulan anak-anak yang berada di sekeliling Nabi
Ibrahim itu.”
Dan kata orang yang membawa Rasulullah S.A.W
itu lagi: “Orang yang separuh badan mereka bagus dan separuh lagi jelek dan
kotor ialah orang-orang Islam yang mencampurkan amal shaleh dengan perbuatan
maksiat.”
Intisari Hadits:
Menurut Ibnu Hajar Al-Asqalaniy,
faedah-faedah atau intisari yang diambil dari hadis itu adalah sebagai berikut:
1. Orang-orang yang berbuat dosa atau maksiat akan
disiksa di alam barzakh. Ada yang berpendapat siksa kubur tidak ada. Menurut
mereka tidak ada hukuman sebelum diadakan hisab, yaitu penghitungan amal di
padang mahsyar nanti. Menurut Ahlussunnah Wal Jama'ah, begitu juga menurut
jumhur ulama, siksa kubur itu ada berdasarkan hadits-hadits dan juga Al-Quran.
Berarti mimpi Rasulullah S.A.W ini menguatkan lagi pendapat ahli sunnah. Mimpi
Nabi adalah setingkat wahyu yang menunjukkan apa yang terjadi saat itu.
2. Boleh menunda menjawab pertanyaan orang lain
jika dianggap itu lebih berkesan. Dalam perjalanan mimpi Rasulullah SAW itu
beliau banyak bertanya tetapi belum dijawab oleh malaikat yang membawanya.
Dengan penangguhan jawabannya itu, hati Rasulullah SAW semakin bertanya-tanya
namun tetap dalam kesabaran. Ketika diterangkan oleh malaikat itu Rasulullah
SAW pun merasa senang dan jawaban yang diberikan itu cukup berkesan dalam hati
beliau.
3. Dengan mimpi Rasulullah S.A.W itu, yaitu
melihat betapa dahsyatnya siksaan bagi orang yang tidur sebelum mengerjakan
sholat fardu, sepatutnya ini membuat kita lebih takut meninggalkan sholat.
4. Dari mimpi atau hadits itu tahulah kita apa
siksaan yang diberikan bagi orang-orang yang menolak Al-Quran sedangkan dia
telah mendengar dan mengetahui keberadaannya. Beda dengan orang yang gila, tuli
dan buta atau yang hidup secara primitif sedangkan mereka belum mengetahui sama
sekali tentang keberadaan ajaran Islam.
5. Begitu pula bagi orang-orang yang sering
berzina, memakan riba dan orang yang suka berbohong. Begitu berat siksaan yang
mereka terima di Alam Barzah. Ini belum di neraka... mereka akan terus disiksa
begitu seterusnya sampai tiba saatnya dikumpulkan di Padang Mahsyar. Silahkan
baca tentang "Padang Mahsyar Yang
Dahsyat" dimana hanya syafaat Rasulullah yang bisa
menyelamatkan manusia yang terpanggang panasnya Padang Mahsyar.
6. Dalam mimpi Rasulullah SAW itu hanya
sebagian perbuatan maksiat saja yang ditunjukkan tetapi ada banyak lagi
perbuatan maksiat yang hebat siksaannya.
7. Peristiwa dalam mimpi itu hendaknya lebih
memotivasi kita untuk menuntut ilnu dan mengikuti orang yang berilmu. Maksudnya
Rasulullah SAW sendiri pun sabar mengikuti orang yang beliau anggap berilmu,
yakni dua malaikat yang mengajak beliau pergi melihat peristiwa-peristiwa yang
menakjubkan itu.
========================
SUMBER : Tulisan ini disadur dan diolah kembali dari
berbagai sumber, diantaranya :
1). http://annangws.blogspot.com/2013/01/alam-barzah-dalam-mimpi-rasulullah-saw.html
2). http://suaratauhid.com/search/mimpi-melihat-alam-barzah
No comments:
Post a Comment