Friday 12 July 2013

DM - 12. AMAL PERBUATAN YANG MENYEBABKAN DAN YANG MENYELAMATKAN SIKSA KUBUR *)





AMAL PERBUATAN PENYEBAB SIKSA KUBUR :


Secara umum, siksaan di alam kubur dan akhirat lebih disebabkan oleh ketidaktaatan manusia kepada perintah Allah dan tidak mau menjauhi larangan-Nya. Dengan kata lain, siksaan di kubur dan di neraka merupakan wujud kemurkaan Allah kepada manusia. Siapa saja yang membuat Allah murka di dunia dan tidak bertaubat sebelum matinya, ia patut disiksa. Berat dan ringannya siksa tergantung kepada seberapa besar kemurkaan Allah kepadanya.

Penyebab, bentuk dan macam siksa kubur telah dijelaskan dalam beberapa hadis Nabi. Diantaranya :

1). Nabi saw pernah mendengar tangisan dua penghuni kubur yang disiksa karena yang satu suka mengadu domba (menurut hidisnya Syu'bah : "suka memakan daging teman-nya" atau ghibah alias 'ngerasani") dan yang lain tidak bersuci setelah kencing.
2). Ibnu Mas'ud meriwayatkan tentang orang yang dipukul dengan cambuk hingga kuburnya dipenuhi kobaran api, karena ia shalat tanpa wudhu dan melihat orang yg dizhalimi tetapi tak mau menolongnya.
3). Abu Hurairah meriwayatkan hadis tentang bentuk siksa kubur: Ada yang kepalanya dipukuli batu karena ia berat menjalankan shalat. Ada yang memakan daging busuk karena ia pernah berzina. Ada yang bibirnya dipotong dengan gunting karena ia suka memfitnah.
4). Abu Sa'id meriwayatkan hadis Nabi : diantara siksa kubur itu adalah, ada yang perutnya menggelembung sebesar rumah, karena (di dunia) ia pemakan harta riba. Ada yang menyuapi mulutnya dengan api, lalu keluar lagi lewat duburnya, karena ia suka memakan harta anak yatim. Ada wanita yang menggelantung pada payudaranya, karena ia berprofesi sebagai PSK (pekerja seks komersial). Ada yang memotong daging lambungnya, lalu dimakannya sendiri, karena ia suka ghibah (menggunjing). Ada yang memiliki kuku tembaga, lalu ia mencakari wajah dan dadanya sendiri, disebabkan ia suka merusak dan menodai kehormatan orang lain.

Dan masih banyak hadis-hadis serupa yang menjelaskan amal perbuatan sebagai penyebab siksa kubur. Diantara penyebabnya secara ringkas sebagai berikut :
1)     adu domba, fitnah, dan ghibah, 
2)     bersaksi palsu,
3)     menuduh zina wanita yang suci, 
3)     membuat dan mengajak berbuat bid'ah,
4)     bicara semaunya tanpa aturan,
5)   memakan riba (baik yang mengambilnya, pemberinya, penulisnya, maupun para saksinya), 
6)     makan harta anak yatim, 
7)     makan harta suap / korupsi,
8)     makan harta saudara secara tidak benar,
9)     meminum minuman keras yang memabukkan, 
10)   pezina, homoseks, 
11)   mencuri dan dusta, 
12)   menumpuk barang (monopoli), 
13)   menggugurkan / tidak melaksanakan hal-hal yang wajib,
14)   menyakiti sesama muslim,
15)   mencari-cari aib muslim, 
16)   memberi fatwa yang bertentangan dengan syariat, 
17)   mendorong dan membantu perbuatan dosa dan permusuhan,
18)   membunuh sesama tanpa hak,
19)   menangisi sambil meratapi mayat, 
20)   mengingkari Asma' dan Sifat Allah,
21)   berbuat zalim, sombong, ujub dan pamer, 
22)   mendatangi dan mempercayai dukun, peramal & ahli nujum, 
23)   bersumpah palsu atas nama Allah dan berbohong, 
24)   bangga dengan kedurhakaannya, 
25)   berkata kotor, jorok, mengumpat, dan menghina, 
26)   menangguhkan / mengakhirkan shalatnya, 
27)   tidak mengeluarkan zakat,
28)   tidak haji padahal mampu,
29)   tidak mememuhi hak kendatipun mampu melaksanakannya,
30)   memutus tali persaudaraan (shilatur rahim),
31)  tidak mengasihi / menyantuni  anak yatim, orang miskin, janda, dan hewan piaraan, dan masih banyak penyebab yang lain.




AMAL PERBUATAN PENYELAMAT DARI SIKSA KUBUR.


Secara umum, amal perbuatan yang dapat menyelamatkan diri dari siksa kubur dan neraka adalah menghindarkan diri dari amal-amal yang mendatangkan siksa seperti diatas. Barangkali cara yang cukup efektif adalah melakukan muhasabah (introspeksi) setiap malam menjelang tidur, yakni dengan cara merenungkan dan mengkalkulasi untung-ruginya amal yang telah dilakukan di hari itu, diteruskan dengan taubat jika melakukan dosa dan keinginan untuk meningkatkan kualitas amal shalih di hari esok. Lebih baik lagi jika diiringi dengan berdzikir, bershalawat dan sejenisnya. Hal ini dimaksudkan, jika malam itu mati, maka matinya adalah khusnul khatimah, dalam keadaan bertaubat dan suci-bersih dari dosa.

Amal perbuatan yang secara rinci dapat menyelamatkan seseorang dari siksa kubur telah dijelaskan dalam beberapa hadis Nabi. Antara lain :

1). Fudhalah bin Ubaid meriwayatkan hadis dari Nabi, "Setiap orang yang wafat ditutup berdasarkan amalnya, kecuali orang yang mati syahid fi sabilillah. Sesungguhnya amalnya ditumbuhkan sampai hari kiamat dan dia selamat dari siksa kubur". (H.R Tirmidzi)
2). Dari Ibnu Abbas, bahwa seorang sahabat mendirikan kemah di suatu tanah. Dia tidak menyangka, bahwa tanah itu ternyata ada kuburannya. Dia mendengar penghuninya membaca surat Al-Mulk sampai selesai. Kejadian ini dilaporkan kepada Nabi saw. Beliau menjawab, "Surat Al Mulk adalah pencegah dan penyelamat yang menyelamatkan pembacanya dari siksa kubur". (H.R Tirmidzi).
3). Dari Abu Hurairah, "Barangsiapa mati karena sakit perut (lambung), ia mati syahid. Ia dilindungi dari siksa kubur, diberi makan dan rizki dari surga". (H.R Ibnu Majah).
4). Tirmidzi meriwayatkan hadis dari Abdullah bin Amr, dari Nabi: "Tiada seorang muslim pun yang wafat di hari jum'at atau malam jum'at, melainkan Allah melindunginya dari fitnah (siksa) kubur". (H.R Tirmidzi. Katanya: "Hadis ini hasan gharib, sanadnya tidak muttashil")


_________________________________

*) Sumber : Disarikan dari :
1). Buku "DZIKRUL MAUT, mengintai perjalanan ruh orang mati", tulisan Achmad Suchaimi, dengan Kata Pengantar (Taqdim) oleh KH A. Mustofa Bisri, penerbit RoudhoH - Surabaya, cet. 1 - Mei 2004.
2). Kitab “AR-RUH”, tulisan Ibnu Qoyyim Al-Jauzi



1 comment:

  1. terimakasih infonya sangat membantu, silahkan kunjungi web kami http://bit.ly/2NJYjZb

    ReplyDelete