Tuesday 9 July 2013

DM - 06. KEHIDUPAN RUH DI ALAM BARZAH DALAM MIMPI RASULULLAH SAW









Didalam kitab Shahih Bukhari  diriwayatkan suatu hadis dari Samurah bin Jandab.  Bahwa setiap kali selesai sholat berjamaah, Rasulullah SAW menghadap ke para sahabat, seraya bertanya: “Siapakah di antara kamu yang bermimpi tadi malam?”. Jika ada yang bermimpi, dia akan menceritakan mimpinya itu kepada beliau. Lantas beliau berkomentar: “Maasyaa Allooh”. Dan jika tidak ada yang mimpi, maka beliau sendiri yang menceritakan mimpinya. Berikut ini cerita mimpi beliau :

Aku tadi malam bermimpi. Telah datang kepadaku dua orang lelaki. Mereka mengajakku pergi bersama mereka. Maka kami pun pergi bersama-sama ke suatu tempat. Di tengah perjalanan, kami menjumpai seorang lelaki yang terlentang dan di sebelahnya ada lelaki berdiri memegang parang atau sabit. Dia tebaskan sabitnya ke mulut lelaki yang terlentang tadi, lalu dia tekan dan dia tarik ke belakang sekuat tenaganya sehingga koyak mulut, pipi sampai ke tengkuknya, sampai koyak hidung dan matanya. Kemudian dia balikkan lelaki itu untuk mencari pipi yang sebelah­nya lagi, lantas dia masukkan lagi sabitnya ke mulutnya, dia tarik ke belakang sekuat tenaganya sehingga koyak lagi mulut, pipi sampai tengkuknya, bahkan koyak juga hidung, mata dan telinganya. Jelas sekali bahwa lelaki tersebut nampak kesakitan dan mencucurkan darah yang banyak. Selesai itu, dia lalu menebaskan lagi sabitnya ke mulut  lelaki tersebut, dan begitu seterusnya diulang-ulang tiada henti. Nampaknya seseorang yang mengoyaknya itu begitu marah dan sedikit pun tidak merasa kasihan.

Melihat yang demikian itu, aku pun menarik nafas panjang, seraya berkata: Subhanallah, siapakah orang ini?” Tetapi kedua orang lelaki itu menyuruh aku meneruskan perjalanan. Maka kami pun berjalan, hingga kami menjumpai seorang lelaki yang sedang berbaring, dan seorang lagi berdiri di sampingnya sambil memegang batu besar. Maka dihantamkan batu itu ke kepala orang itu hingga pecah berkeping-keping. Lantas batu besar itu diambil lagi, dan belum sempat kepala yang hancur itu bersatu kembali seluruhnya, tiba-tiba batu besar itu dihantamkan lagi hingga seluruh daging kepalanya hancur bercerai-berai. Begitulah seterusnya.

Melihat yang demikian itu, aku tanyakan kepada mereka berdua, siapa lelaki yang dipecahkan kepalanya???. Tetapi mereka hanya menjawab: “Mari ikut kami melihat yang di sana…”. Maka kami pun berjalan, dan tidak jauh melangkah dari tempat itu, aku jumpai kuali atau belanga besar yang ada di atas kobaran api.  Karena saking besarnya kuali, sehingga kami tidak bias melihat apa isi didalamnya.  Dari dalam kuali terdengar suara ramai orang berteriak-teriak. Kami melihat ke dalam, rupanya di situ banyak lelaki dan perempuan bertelanjang bulat. Sewaktu api menyala membakar mereka dari bawah, mereka pun lari sambil menjerit-jerit dan naik ke atas mau keluar, namun tidak mampu.

Aku tanyakan hal itu kepada kedua lelaki yang membawaku tersebut, “siapa mereka itu?”. Keduanya belum menjawab pertanyaanku, terus dia bilang, “Mari kita ke sana lagi”. Tidak berapa jauh berjalan, kami pun sampai di suatu sungai yang airnya merah seperti darah. Tiba-tiba kami melihat di sungai itu ada seorang lelaki yang tengah sibuk mengumpulkan batu, sambil memanggil seseorang yang sedang berenang. Setelah orang yang berenang itu datang mendekatinya, dia memasukan batu itu ke mulutnya secara paksa dan menyuruhnya pergi lagi berenang. Sesudah itu, dia panggil lagi dan dia masukkan lagi batu ke dalam mulutnya. Begitu seterusnya.

Aku bertanya, siapa lelaki yang berenang di sungai darah itu dan siapa pula lelaki yang mengumpulkan batu itu, namun kedua orang yang membawaku tersebut hanya menjawab: “Mari ikut kami lagi”. Kami berjalan lagi dan berjumpa dengan seorang lelaki berwajah jelek dan seram. Tidak berapa jauh dari tempatnya berdiri, ada api yang sedang menyala.

Aku pun bertanya lagi, siapa lelaki berwajah seram itu, tetapi kedua orang lelaki itu menyuruh aku meneruskan perjalanan. Maka kami pun berjalanlah, hingga kami menemui sebuah taman yang hijau, didalamnya ada  seorang lelaki berbadan besar tinggi yang dikelilingi oleh anak-anak kecil yang berpakaian indah.

Aku tanyakan lagi hal itu, siapa lelaki tinggi dan siapa anak-anak kecil berpakaian indah tersebut?. Tetapi seperti biasa mereka hanya menjawab: “Mari kita ke sana lagi.”. Kami terus saja berjalan, sehingga akhirnya kami sampai di sebuah taman yang cukup luas dan indah. Kami berjalan di taman itu dan sampailah di sebuah kota yang sangat bersih dan indah. Di kota itu banyak bangunan tinggi dan jalan-jalannya tersusun dan menarik. Dan yang paling mengagumkan lagi semua bangunan dan jalan-jalannya dihiasi dengan emas dan perak.

Kami meminta izin masuk ke kota itu dan penjaganya pun mempersilahkan kami masuk. Tetapi ada juga yang membuat kami heran, di kota itu banyak kami lihat manusia yang separuh badannya bersih dan separuh lagi kotor. Lelaki yang membawaku itu berkata kepada mereka “Pergi kalian mandi di sungai sana.” mereka pun pergi mandi di sungai yang airnya cukup jernih itu. Selesai mandi mereka datang lagi mendekati kami, tiba-tiba kami lihat badan mereka yang jelek dan kotor itu sudah bersih.

Kemudian orang yang membawaku itu berkata kepadaku: “Ini adalah syurga adan dan inilah tempat umatmu.” aku pandang ke atas, rupanya di atas ada sebuah taman lagi yang lebih indah. Mereka berkata lagi: “Bergembiralah engkau, itulah tempatmu.”

Aku jawab: “Barakallahu fiikum, Bolehkah aku masuk ke dalam?” mereka menjawab: “Sekarang engkau belum boleh masuk, tetapi engkau akan memasukinya kelak.”

Aku katakan kepada mereka: “Sebenarnya dari tadi aku sudah banyak menyaksikan keadaan yang cukup aneh, Siapakah mereka itu semua?” mereka berkata: “Betul, dari tadi engkau sudah menanyakan itu semua tetapi kami belum menjawabnya. Sekarang biarlah kami ceritakan semuanya kepadamu. Lelaki yang pertama kali kita jumpai, yaitu yang kepalanya dipecah dengan batu itu adalah manusia yang menolak al-Quran dan tidur sebelum mengerjakan sholat fardu (tidak sholat sehingga habis waktunya).”

Orang kedua yang kita jumpai, yaitu lelaki yang dikoyak mulutnya dan pipinya (kiri kanan) dengan sabit, ialah manusia yang banyak berbohong ketika di dunia.”

Dalam mimpi Rasulullah itu beliau lihat bukan hanya mulut lelaki itu yang koyak tetapi ikut juga pipinya, hidungnya, matanya, telinganya, lidahnya, lehernya dan tengkuknya. Menurut Ibnu Hubairah, ini berlaku karena orang yang berbohong itu, ketika dia bercakap atau bercerita, akan ikut bergerak semua yang disebutkan itu, maka wajar kalau semuanya turut disiksa.

Kata orang yang membawa Rasulullah S.A.W itu lagi: “Orang ketiga yang kita jumpai, yaitu lelaki dan wanita bercampur dalam keadaan telanjang di dalam kuali kemudian dinyalakan api di bawah mereka adalah manusia-manusia yang suka berzina dikala hidupnya.”

Kata orang yang membawa Rasulullah S.A.W itu lagi: “Orang keempat yang kita jumpai, yaitu orang yang berenang di sungai darah kemudian mulutnya dipaksa diisi dengan batu oleh orang yang berdiri di tepi sungai ialah manusia yang disaat hidup di dunia suka memakan riba.”

Katanya lagi: "Adapun orang menyeramkan yang kita jumpai itu, yang dia sedang sibuk membuat api unggun, ialah malaikat penjaga neraka jahanam. Sedangkan lelaki tinggi yang di taman itu ialah Nabi Ibrahim. Sedangkan anak-anak yang ramai di sekelilingnya itu adalah anak-anak orang muslim yang meninggal pada waktu kecil (belum akil balik).” ketika Rasulullah menceritakan ini, ada orang yang bertanya kepada beliau: “Bagaimana dengan anak-anak orang kafir ya Rasulullah?” maka beliau menjawab: “Anak-anak orang kafir pun termasuk juga dalam kumpulan anak-anak yang berada di sekeliling Nabi Ibrahim itu.”

Dan kata orang yang membawa Rasulullah S.A.W itu lagi: “Orang yang separuh badan mereka bagus dan separuh lagi jelek dan kotor ialah orang-orang Islam yang mencampurkan amal shaleh dengan perbuatan maksiat.”



Intisari Hadits:
Menurut Ibnu Hajar Al-Asqalaniy, faedah-faedah atau intisari yang diambil dari hadis itu adalah sebagai berikut:

1. Orang-orang yang berbuat dosa atau maksiat akan disiksa di alam barzakh. Ada yang berpendapat siksa kubur tidak ada. Menurut mereka tidak ada hukuman sebelum diadakan hisab, yaitu penghitungan amal di padang mahsyar nanti. Menurut Ahlussunnah Wal Jama'ah, begitu juga menurut jumhur ulama, siksa kubur itu ada berdasarkan hadits-hadits dan juga Al-Quran. Berarti mimpi Rasulullah S.A.W ini menguatkan lagi pendapat ahli sunnah. Mimpi Nabi adalah setingkat wahyu yang menunjukkan apa yang terjadi saat itu.

2. Boleh menunda menjawab pertanyaan orang lain jika dianggap itu lebih berkesan. Dalam perjalanan mimpi Rasulullah SAW itu beliau banyak bertanya tetapi belum dijawab oleh malaikat yang membawanya. Dengan penangguhan jawabannya itu, hati Rasulullah SAW semakin bertanya-tanya namun tetap dalam kesabaran. Ketika diterangkan oleh malaikat itu Rasulullah SAW pun merasa senang dan jawaban yang diberikan itu cukup berkesan dalam hati beliau.

3. Dengan mimpi Rasulullah S.A.W itu, yaitu melihat betapa dahsyatnya siksaan bagi orang yang tidur sebelum mengerjakan sholat fardu, sepatutnya ini membuat kita lebih takut meninggalkan sholat.

4. Dari mimpi atau hadits itu tahulah kita apa siksaan yang diberikan bagi orang-orang yang menolak Al-Quran sedangkan dia telah mendengar dan mengetahui keberadaannya. Beda dengan orang yang gila, tuli dan buta atau yang hidup secara primitif sedangkan mereka belum mengetahui sama sekali tentang keberadaan ajaran Islam.

5. Begitu pula bagi orang-orang yang sering berzina, memakan riba dan orang yang suka berbohong. Begitu berat siksaan yang mereka terima di Alam Barzah. Ini belum di neraka... mereka akan terus disiksa begitu seterusnya sampai tiba saatnya dikumpulkan di Padang Mahsyar. Silahkan baca tentang "Padang Mahsyar Yang Dahsyat" dimana hanya syafaat Rasulullah yang bisa menyelamatkan manusia yang terpanggang panasnya Padang Mahsyar.

6. Dalam mimpi Rasulullah SAW itu hanya sebagian perbuatan maksiat saja yang ditunjukkan tetapi ada banyak lagi perbuatan maksiat yang hebat siksaannya.

7. Peristiwa dalam mimpi itu hendaknya lebih memotivasi kita untuk menuntut ilnu dan mengikuti orang yang berilmu. Maksudnya Rasulullah SAW sendiri pun sabar mengikuti orang yang beliau anggap berilmu, yakni dua malaikat yang mengajak beliau pergi melihat peristiwa-peristiwa yang menakjubkan itu.



========================

SUMBER :  Tulisan ini disadur dan diolah kembali dari berbagai sumber, diantaranya :
1). http://annangws.blogspot.com/2013/01/alam-barzah-dalam-mimpi-rasulullah-saw.html
2). http://suaratauhid.com/search/mimpi-melihat-alam-barzah








No comments:

Post a Comment