Thursday 4 July 2013

DM - 04. PERTEMUAN RUH ORANG HIDUP DENGAN RUH ORANG MATI *)




Ruh orang yang masih hidup dapat bertemu dengan ruh-ruh orang yang sudah wafat melalui mimpi. Sebagaimana ruh-ruh orang yang hidup dapat bertemu denga n sesamanya.
Allah swt berfirman :

اَللَّهُ يَتَوَفَّى اْلأَنْفُسَ حِيْنَ مَوْتِهَا وَ الَّتِيْ لَمْ تَمُتْ فِيْ مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِيْ قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَ يُرْسِلُ اْلأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى, إِنَّ فِيْ ذَالِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُوْنَ

 "Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir." (QS Az-Zumar : 42).

Ibnu Abbas menafsiri ayat di atas : "Aku mendengar kabar bahwa ruh orang yang masih hidup dan yang sudah wafat dapat saling bertemu ketika tidur (mimpi), lantas mereka saling bertanya. Kemudian Allah menahan ruh orang yang sudah wafat dan mengembalikan lagi ruh orang yang masih hidup kedalam jasadnya".

Dengan mungkinnya pertemuan kedua ruh tersebut, ruh orang hidup dapat melihat ruh orang mati melalui mimpi dalam tidurnya, sehingga ia dapat mencari kabar tentang keadaan orang mati itu. Sebaliknya, ruh orang yang sudah wafat dapat memberitahukan apa saja yang tidak diketahui kepada ruh orang yang hidup, baik yang berkaitan dengan peristiwa yang telah lampau maupun yang akan datang. Boleh jadi ia mengabarkan harta yang tersimpan di suatu tempat yang tak diketahui siapapun. Atau ia kabarkan hutang-hutang yang belum ia lunasi, sebagaimana kisah Tsabit bin Qais di atas. Bahkan mengabarkan tentang sesuatu amalan yang belum pernah diketahui siapapun.

Banyak sekali kisah-kisah yang memperkuat kebenaran pertemuan kedua ruh ini, baik yang dialami sahabat, tabiin, ulama salafusshalih, maupun kaum muslimin lainnya. Diantaranya :

a. Sa'id bin al-Musayyab (seorang Tabiin) mengatakan, bahwa Abdullah bin Salam bertemu dengan Salman al-Farisi. Masing-masing saling berpesan : "Jika engkau wafat lebih dulu daripada aku, temuilah aku (dalam mimpi) dan beritahukan kepadaku tentang apa saja yang kamu dapatkan dari Allah. Tetapi, jika aku yang lebih dulu wafat, aku akan menemuimu dan mengabarimu hal-hal yang serupa kepadamu". Seorang teman Sa'id bertanya, "Apakah orang yang sudah wafat dapat bertemu dengan yang masih hidup?". "Benar. Ruh mereka ada di surga dan dapat pergi sekehendaknya", jawabnya.

b. Abbas bin Abdul Muthalib berkata, "Aku benar-benar ingin bertemu lagi dengan ruh Umar bin Khathab dalam mimpi. Karena aku terakhir bertemu dengan ruhnya setahun yang lalu. Saat itu, dia sedang mengusap keringat di dahinya, seraya berkata : Inilah waktu senggangku…".

c. Dari Muzahim, pembantu Umar bin Abdul Aziz, dari Fathimah binti Abdul Malik, isteri Umar. Umar bercerita kepada isterinya : "Aku mimpi seolah-olah diangkat ke tanah lapang dan hijau laksana permadani. Di sana ada istana putih sepertinya dari perak. Seseorang keluar dari istana seraya berseru lantang: "Mana Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib? Mana Rasulullah saw?". Beliau lantas muncul dan masuk ke istana itu. Kemudian keluar lagi orang lain sambil berseru, "Mana Abu Bakar? mana Abu Quhafah?", maka muncul Abu Bakar dan masuk kedalamnya. Lantas keluar lagi orang lain seraya berseru, "Mana Umar bin Khatthab?... Mana Usman bin Affan? … Mana Ali bin Abi Thalib? ". Masing-masing muncul dan masuk kedalamnya. Lalu muncul orang lain seraya berseru, "Mana Umar bin Abdul Aziz?", maka aku pun bangkit dan masuk kedalamnya. Aku mendekat ke arah Rasulullah saw dan orang-orang tersebut sudah ada di sekeliling beliau. Aku bertanya dalam hati, dimana seharusnya aku duduk?, lalu kuputuskan duduk di samping Umar bin Khaththab. Aku lihat Abu Bakar di sebelah kanan beliau saw dan ada satu orang di antara Abu Bakar dan beliau. Aku bertanya, siapakah orang itu?. Ada yang menjawab, orang itu Isa bin Maryam. Tiba-tiba ada orang yang membisikiku, tetapi antara aku dan dia dibatasi cahaya, "Wahai Umar bin Abdul Aziz! Pegangilah apa yang kamu lakukan salama ini dan teguhkan hatimu padanya". Kemudian dia seolah-olah mengizinkan aku keluar, maka aku pun keluar dari istana, lalu menoleh kebelakang, ternyata Usman bin Affan ikut keluar seraya berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menolongku". Aku juga melihat Ali bin Abi Thalib keluar seraya berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah mengampuniku".

Dan masih banyak lagi kisah-kisah mimpi bertemu dengan ruh orang yang wafat.



_____________________________________________

*) Sumber : Disarikan dari :
1). Buku "DZIKRUL MAUT, mengintai perjalanan ruh orang mati", tulisan Achmad Suchaimi, penerbit RoudhoH - Surabaya, cet. 1 - Mei 2004.
2). Kitab “AR-RUH”, tulisan Ibnu Qoyyim Al-Jauzi














No comments:

Post a Comment